Wednesday, March 8, 2017

"MAKALAH STRATEGI SISTEM KEAMANAN BANK DI INDONESIA"

MAKALAH STRATEGI SISTEM KEAMANAN BANK DI INDONESIA
 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Sistem Informasi
Dosen Pengampu : Ibu Noor Latifah


Disusun Oleh: 
1. Nur Ivo Jayanti (201453022)
2. Nanda 'Aisyah Fitriani (201453031)
3. Aldila Suryaning Tias (201453034)
4. Frida Nur Hidayah (201453044)

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
TAHUN 2014



KATA PENGANTAR
 

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Strategi Sistem Keamanan Bank Di Indonesia”. Atas tersusunnya makalah ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Dosen Pembimbing Mata Kuliah Konsep Sistem Informasi
2. Semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan semua saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga apa yang penulis hasilkan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa fakultas teknik khususnya para pembaca Universitas Muria Kudus pada umumnya.





 

Kudus, 25 November 2014



Penulis

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang Masalah
Beberapa waktu yang lalu banyaknya kasus yang terjadi pada bank-bank yang ada di Indonesia yaitu kasus pembobolan ATM diberbagai daerah di Indonesia yang membuat para nasabah-nasabah bank belakangan ini merasa tidak nyaman. Awalnya kekhawatiran itu muncul karena kasus penjebolan mesin ATM. Ada nasabah yang tiba-tiba kehilangan uangnya tanpa melakukan suatu transaksi. Bahkan, sudah merambah ke kota-kota besar yang ada di Indonesia dan diperkirakan total kerugian yang didapat bank atau para nasabah tersebut
mencapai miliaran rupiah .Maka dari itu sekarang muncul krisis kepercayaan nasabah terhadap bank .

Bank merupakan salah satu fasilitas vital yang disediakan oleh negara untuk menyimpan uang para nasabahnya, melakukan transaksi perbankan ataupun non perbankan dan transaksi keuangan lainnya. Bank selain vital juga memiliki sistem keamanan yang sangat krusial. Mereka harus menyediakan sistem keamanan yang super ketat dan terawasi 24 jam. Karena uang adalah salah satu hal tersensitif oleh karena itu keamanan bank sangatlah penting. Tentunya keamanan tersebut diawasi oleh orang-orang yang berkompeten di bidang
komputerisasi perbankan juga dengan server-server yang terhubung oleh seluruh cabang bank itu sendiri di seluruh indonesia bahkan mancanegara yang tentunya selalu terawasi 24 jam. Tetapi sayangnya keamanan tersebut semakin hari semakin lemah.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah konsep sistem informasi. Materi yang akan kita bahas adalah tentang strategi sistem keamanan di bank indonesia seperti internet banking, SMS banking, ATM, dll. Makalah ini kami susun se-simpel mungkin agar para pembaca mudah mencerna dan tidak bosan membacanya.

1.2. Ruang Lingkup Penelitian
Makalah ini akan mencakup cara mengamankan sistem bertransaksi pada bank yang dewasa ini maraknya atas tindak kejahatan oleh Cyber Chrime yang merugikan pihak nasabah maupun pihak bank

1.3. Tunjuan dan Manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Membantu pembaca atas pengamanan dalam perbankan.
2. Mengajak pembaca waspada akan kejahatan oleh Cyber Chrime.
Manfaat :
1. Memberikan pengetahuan pembaca akan bahaya kejahatan dalam perbankan
2. Membuat pembaca lebih mengerti dan waspada.


BAB II
PEMBAHASAN


2.1. Konsep Sistem Keamanan Bank
2.1.1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antaramereka.
2.1.2. Pengertian Keamanan
Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini bisa digunakan dengan hubungan kepada kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dan lain-lain. Keamanan merupakan topik yang luas termasuk keamananan nasional terhadap serangan teroris, keamanan komputer terhadap hacker atau cracker, keamanan rumah terhadap maling dan penyelusup lainnya, keamanan finansial terhadap kehancuran ekonomi dan banyak situasi berhubungan lainnya.
2.1.3. Pengertian Sistem Keamanan
Sistem Keamanan, adalah pengelolaan yang digunakan untuk mencegah, mengamankan, dan melingungi sistem didalamnya dari gangguan luar.
2.1.4. Pengertian Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari Bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Industri perbankan telah mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir Industri ini menjadi lebih kompetitif karena deregulasi peraturan bank Saat ini, bank memiliki fleksibilitas pada layanan yang mereka tawarkan, lokasi tempat mereka beroperasi, dan tarif yang mereka bayar untuk simpanan deposan.
2.1.5. Pengertian Sistem Keamanan Bank
Sistem Keamanan Bank, adalah suatu cara lembaga keuangan untuk menciptakan keadaan yang bebas dari bahaya.
2.2. Faktor Keamanan Bank
Tiga faktor keamanan yang harus mendapat perlindungan dalam sistem keamanan bank adalah :
1. Kerahasiaan (Security), segala sesuatu yang berhubungan dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya.
2. Integritas (Integrity), suatu konsep yang menunjuk konsistensi antar tindakan dengan nilai dan prinsip.
3. Ketersediaan (Availability), kesiapan suatu sarana untuk digunakan diwaktu yang ditentukan
2.3. Sistem Pengawasan Bank Oleh Bank Indonesia
Dalam menjalankan tugas pengawasan bank, saat ini BI melaksanakan sistem pengawasannya dengan menggunakan 2 pendekatan yakni pengawasan berdasarkan kepatuhan (compliance based supervision) dan pengawasan berdasarkan risiko (risk based supervision/RBS). Dengan adanya pendekatan RBS tersebut, bukan berarti mengesampingkan pendekatan berdasarkan kepatuhan, namun merupakan upaya untuk menyempurnakan sistem pengawasan sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan perbankan. Secara bertahap, pendekatan pengawasan yang diterapkan oleh BI akan beralih menjadi sepenuhnya pengawasan berdasarkan risiko.
1. Pengawasan Berdasarkan Kepatuhan (Compliance Based Supervision)
Pendekatan pengawasan berdasarkan kepatuhan pada dasarnya menekankan pemantauan kepatuhan bank untuk melaksanakan ketentuan ketentuan yang terkait dengan operasi dan pengelolaan bank. Pendekatan ini mengacu pada kondisi bank di masa lalu dengan tujuan untuk memastikan bahwa bank telah beroperasi dan dikelola secara baik dan benar menurut prinsip-prinsip kehati-hatian.
2. Pengawasan Berdasarkan Risiko (Risk Based Supervision)
Pendekatan pengawasan berdasarkan risiko merupakan pendekatan pengawasan yang berorientasi ke depan (forward looking). Dengan menggunakan pendekatan tersebut pengawasan/pemeriksaan suatu bank difokuskan pada risiko-risiko yang melekat (inherent risk)pada aktivitas fungsional bank serta sistem pengendalian risiko (risk control system).Melalui pendekatan ini akan lebih memungkinkan otoritas pengawasan bank untuk proaktif dalam melakukan pencegahan terhadap permasalahan yang potensial timbul di bank. Pendekatan pengawasan berdasarkan risiko memiliki siklus pengawasan.
2.4. Internet Banking
2.4.1. Pengertian E-Banking
Perbankan Elekronik (bahasa Inggris: E-banking) E-banking yang juga dikenal dengan istilah internet banking ini adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan. Dari waktu ke waktu, makin banyak bank yang menyediakan layanan atau jasa internet banking yang diatur melalui Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 Tahun 2007 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum. Penyelenggaraan internet banking merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 76 hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop/ note book, PDA, dan sebagainya.
2.4.2. Cara Mengamankan Internet Banking
Banyak tindakan kejahatan cyber yang mengambil dana nasabahnya dengan menggunakan internet membuat nasabah harus berhati-hati dalam menggunakan internet banking. Sebagian orang cenderung mengabaikan beberapa langkah sederhana untuk mengamankan internet bankingnya. Berikut beberapa tips agar internet banking aman dari penjahat cyber :
1. Phishing Alert. Phishing adalah kata lain dari penipuan, di mana penipuan mengirim e-mail kepada Anda. E- mail tersebut terlihat otentik, meminta nomor rekening bank, password dan informasi pribadi Anda lainnya. Oleh karena itu anda jangan sembarangan mengklik link yang tidak jelas sumbernya karena ini semacam perangkat yang akan mengambil data-data yang diberikan oleh Anda sendiri, jadi anda harus tetap waspada dengan email yang tidak jelas pengirimnya.
2. Jaga Semua Data Rahasia Bank Anda. Jika ada link yang terlihat mencurigakan jangan klik sembarangan, meskipun tampak benar-benar otentik. Dianjurkan untuk membuka situs-situs resmi dari Bank yang anda miliki. Pastikan bahwa Anda tahu semua aturan dan peraturan bank tersebut. Tinggalkan konten yang terlihat
mencurigakan. Karena sebagian besar bank tidak akan meminta rincian mengenai detil informasi bank Anda seperti nomor rekening atau password melalui email.
3. Ubah Password secara berkala. Mengubah password atau sandi rekening bank secara rutin atau berkala misalnya sebulan sekali atau tiga bulan sekali dengan menggunakan password lama dengan karakter campuran merupakan pilihan yang aman. Atau menggunakan password dengan kombinasi huruf dan angka yang sulit untuk hack.
4. Jangan menggunakan akses WiFi tanpa jaminan keamanan. Penggunaan akses WiFi sebenarnya menyenangkan karena anda bisa menggunakan secara gratis, tetapi saat anda menggunakan internet banking harap berhati-hati karena ada beberapa penyedia jasa WiFi gratis ini bisa apa yang anda buka dan ketik di komputer atau laptop anda.
5. Gunakan Icon Kunci. Pastikan bahwa Anda menggunakan situs otentik dan sebelum Anda memasukkan informasi pribadi Anda pada tampilan website untuk pilihan "kunci". Icon ini akan melindungi informasi pribadi dan password Anda juga. Sebuah kunci gembok tertutup atau menunjukkan bahwa situs Anda berada di aman. Saat anda sedang terburu-buru, biasanya kita cenderung melakukan ini sehingga jejak Anda dan diikuti oleh penipuan.
6. Memberitahukan Pihak Bank Saat Darurat. Setiap ada kejadian yang darurat seperti anda salah memasukkan password atau kartu ATM anda hilang, dana anda terpotong tiba-tiba, sebaiknya anda segera menelepon pihak bank untuk memblokir kartu tersebut. Atau saat ada mengalami penipuan misalnya anda telah memberikan detil pribadi Anda kepada seseorang yang ternyata bukan dari pihak Bank, sebaiknya anda segera menghubungi pihak bank, dan untuk segera mengubah password atau memblokir layanan internet banking anda.
7. Pastikan Anda Log Out Dari Browser Anda. Jika Anda telah masuk ke rekening bank Anda melalui internet banking, Jangan lupa untuk sign out dan mengakhiri sesi tersebut. Hapus pula history atau sejarah browser anda agar transaksi lebih aman. Dengan cara ini anda akan aman menyimpan semua rincian internet banking Anda.
8. Jangan memberikan password atau PIN kepada orang lain. Sebaiknya anda jangan memberikan Jangan berikan password atau data internet banking anda pada siapa pun agar datanya aman walaupun itu teman terdekat atau keluarga anda sendiri.
9. Hubungi Operator dan Pihak Bank. Jika Anda Menggunakan Smartphone untuk internet banking. Sebaiknya anda segera menghubungi bank anda jika smartphone yang anda gunakan hilang atau dicuri. Selain itu anda juga sebaiknya menginformasikan kepada penyedia layanan internet anda untuk memblokir nomor tersebut.
10. Lindungi Dengan Antivirus. Pastikan Anda memperbarui perlindungan antivirusAnda secara teratur baik pada komputer/laptop atau smartphone Anda. Hubungi hardware dan pemasok perangkat lunak anda, atau penyedia layanan Internet untuk memastikan Antivirus terbaru tersebut aman agar keamanan data bank anda lebih terlindungi. Dengan cara ini akan membantu Anda agar lebih aman dan nyaman dalam menggunakan internet banking dimanapun kapanpun.
2.4. Cara Memperbaiki Krisis Kepercayaan Nasabah
Krisis kepercayaan nasabah dan bank-bank di Indonesia untuk memperbaiki sistem keamanannya menurut Yanuar Rizky yaitu:
1. Sistemik
Yanuar menjelaskan ada dua masalah inti yang mengawali banyaknya pembobolan bank semacam ini di Indonesia. Pertama adalah kurang diurusnya sistem perbankan. Dengan adanya kejadian seperti ini, inilah saatnya otoritas mengurus sistemik itu. Ini disebut sistemik real, karena kalau bank saja tidak dipercaya masyarakat krisis akan berlanjut ke masalah krisis perbankan seperti yang ditakutkan sekarang ini. Menurut Yanuar, seharusnya sekarang sudah ada pernyataan dari pemerintah atau Lembaga Penjamin Simpanan, bahwa masyarakat harus tenang. Jika uang hilang karena pembobolan, pasti akan dijamin dananya kembali.
2.Infrastruktur
Masalah kedua adalah dunia perbankan Indonesia harus memperkuat infrastrukturnya. Jika melihat banyaknya kejadian seperti pembobolan ATM, Yanuar menjelaskan perbankan Indonesia sebaiknya segera dilakukan audit sistem teknologi yang diterapkan seluruh perbankan. Kartu ATM yang ada saat ini masih belum cukup aman dari penggandaan kode rahasia.
Jika ingin lebih aman, seharusnya digunakan chip dalam kartu. Namun untuk menambahkan chip dalam kartu dibutuhkan dana yang besar, karena harganya mahal. Namun jika bank-bank Indonesia lebih peduli keamanan nasabah dari pada biaya produksi kartu dan strategi pemasaran luas, maka seharusnya kartu ATM bisa dibuat dengan sistem pengamanan yang lebih memadai.
2.5. Macam – macam Kasus dan Penanggulangannya
Zaman sekarang tidak sedikit orang yang sudah menjadi korban pencucian uang, rekening bank yang di bobol, kasus penipuan dan masih banyak lagi. Tentunya hal tersebut menurut saya tidak hanya merugikan si nasabah melainkan citra dari perusahaan bank tersebut. Secara otomatis kenyamanan para nasabah cenderung menurun ketika ada berita penipuan, pembobolan bank, pencucian uang dengan bank yang dimaksud. Kelalaian mungkin bisa terjadi tetapi semakin kesini semakin terlihat bahwa kelalaian tersebut bersifatsengaja. Bukan karena faktor human error melainkan aksi sabotase karena konspirasi pegawai bank tersebut dari level manapun.
Berikut beberapa kasus yang dimaksud:
1) Pembobolan kantor kas BRI Tamini Square sebesar Rp 29 miliar, melibatkan supervisor bank berinisial AM dan 4 tersangka lain. Modusnya membuka rekening atas nama tersangka lain, kemudian mentransfer uang ke dalam rekening yang kemudian ditukar dalam bentuk dolar.
2) Pembobolan yang dilakukan mantan relationship manager Citigold Citibank, Malinda Dee. Malinda Dee menarik dana nasabah tanpa sepengetahuan pemilik melalui slip penarikan kosong yang sudah ditandatangani nasabah. Nilai kerugian sebesar Rp4,5 miliar.
3) Terjadi Panin Bank dengan modus penggelapan dana nasabah yang dilakukan Kepala Operasi Panin Bank. Kejahatan ini dilakukan Kepala Operasional Panin Bank Cabang Metro Sunter, MAW, dengan kerugian Rp2,5 miliar.
4) Terjadi di Bank BNI, dengan modus mengirimkan berita telex palsu. Isinya berupa perintah untuk memindahkan slip surat keputusan membuka rekening peminjaman modal kerja. Perkara ini melibatkan wakil pimpinan BNI di sebuah cabang Depok. Namun kasus ini berhasil dicegah karena sistem bank berhasil menghentikan transaksi itu.
5) Pencairan deposito dan nasabah tanpa sepengetahuan pemiliknya di Bank Mandiri. Modusnya memalsukan tanda tangan di slip penarikan, kemudian ditransfer ke rekening tersangka. Kasus yang dilaporkan 1 Februari 2011 dengan nilai kerugian Rp18 miliar. Polisi menetapkan lima tersangka, Salah satunya costumer service Dari sekian kasus tersebut rata-rata terdapat di bank tempat dimana banyak sekali
orang melakukan transaksi. Melibatkan para pegawai yang bahkan supervisor atau petinggipetinggi bank tersebut yang seharusnya memberikan contoh yang baik kepada bawahannya. Beruntungnya para bank-bank tersebut masih tetap mendapatkan kepercayaan di hati para nasabah-nasabahnya. Yaitu dengan meminimalisir tindakan pembobolan dan money laundry tersebut agar tidak terulang kembali.
Berikut adalah bebeapa penanganan yang dimaksud:
1) Hukum negara yang kurang tegas terhadap kasus ini. Indonesia seharusnya memberikan sanksi yang tegas kepada siapa saja yang melakukan penipuan, pembobolan dalam bidang keuangan. Pasal-pasal yang dikenakan selain tentang korupsi karena mereka memakai uang orang lain, mereka bisa dikenakan pasal penipuan, pasal IT tentang pembobolan tersebut dengan menggunakan kode-kode perbankan. Dan hukum negara seharusnya tidak tergoda dengan sogokan-sogokan yang bermaksud untuk menghindari hukuman dari apa yang sudah diperbuat oleh si pelaku.
2) Lemahnya sistem pengawasan Bank Indonesia (BI) mengingat keterbatasan SDM sehingga mereka mengalami kesulitan mengawasi kantor-kantor cabang terutama di daerah-daerah, meskipun di daerah itu terdapat kantor perwakilan BI. Dalam hal ini, bank sentral itu mestinya bisa menggunakan instrumen forum bankir di daerah untuk memperbaiki kontrol internal bank.
3) Lemahnya koordinasi BI pusat dan daerah. Fungsi monitoring BI hanya mengandalkan laporan bank itu. Akses BI ke informasi bank sangat terbatas sehingga jika terjadi pembobolan, sudah terlambat bagi BI untuk melakukan sesuatu. Kondisi inilah yang perlu dibenahi, artinya ke depan BI tidak boleh hanya mengandalkan
laporan dari bank, namun harus proaktif menggali informasi di luar laporan bank.
4) Lebih mengawasi sistem keamanan bank tersebut dari pihak bank maupun dari nasabah. Lalu memperketat pengawasan terhadap siapapun yang menyebarkan uang palsu, mengarahkan kepada seluruh masyarakat Indonesia lebih peka terhadap uang asli supaya tidak tertipu dan selalu memantau setiap transaksi bank dan segera melaporkan pihak bank jika terjadi keanehan di dalam rekening anda. Semisal bunga bank yang tak terlihat, saldo sering berkurang drastis. Dan juga menanamkan diri kita untuk menjaga kerahasiaan password dan segala hal-hal yang bersifat pribadi di bidang keuangan meskipun masih dalam lingkup sanak saudara. Semoga keamanan bank terus ditingkatkan pengawasannya karena bank adalah salah satu fasilitas negara yang sangat penting dan berhubungan dengan sistem perekonomian negara. Kerahasiaan, keamanan dan pengawasan sangat penting dijaga dimanapun dan kapanpun kita bertransaksi keuangan.
2.6. Solusi Meningkatkan Keamanan Transaksi Perbankan
1. Pihak Bank :
1. Melengkapi ATM dengan pengaman tambahan seperti anti-skimmer, pad cover dan kamera CCTV
2. Mengganti teknologi kartu dari magnetic stripe ke chip card
3. Memeriksa mesin ATM secara berkala, terutama adanya pemasangan alat-alat penyadap PIN
4. Meningkatkan monitoring terhadap transaksi-transaksi yang mencurigakan
5. Mengaudit sistem keamanan secara rutin
6. Mengedukasi dan mengingatkan nasabah akan pentingnya menjaga keamanan PIN
7. Menyiapkan strategi keamanan jangka pendek, menengah dan panjang

2. Pihak Nasabah :
1. Selalu waspada ketika bertransaksi di ATM untuk memperhatikan apakah ada alat skimmer ataupun penyadap lainnya
2. Selalu menjaga kerahasiaan nomor PIN
3. Mengupayakan bertransaksi di ATM yang ada di dalam cabang bank
4. Secara berkala, misalnya 2-3 bulan sekali, mengganti PIN
5. Memindahkan cara transaksi ke Internet banking yang menggunakan token,yang jelas lebih aman
3. Pihak Bank Indonesia :
1. Menyiapkan standar penggunaan teknologi chip card untuk kartu ATM
2. Mewajibkan bank mengaudit sistem keamanan secara berkala
3. Menjaga hasil audit dari kebocoran
4. Melakukan edukasi pada masyarakat
5. Menyiapkan strategi keamanan perbankan nasional dalam jangka pendek, menengah dan panjang


BAB III
PENUTUP


3.1. Kesimpulan
1. Sistem informasi berbasis IT merupakan kebutuhan primer di era modern apa lagi sudah menjadi kebutuhan yang harus di penuhi pada perusahaan-perusahaan. Dengan informasi yang begitu banyak, dibutuhkan sistem informasi menejemen yang terstruktur dengan baik dan diolah dengan profesional. Diperlukan sistem yang baik dalam mengolah informasi pada suatu organisasi informasi dan bank. Karena
pengolahan informasi sangat mempengaruhi hasil kerja, kemampuan dan efisiensi perusahaan atau bank.
2. Keamanan sistem informasi pada bank merupakan hal yang utama. Dikarenakan informasi nasabah. Adalah informasi yang harus dilindungi bank dari penjahat. Apabila sistem informasi di kuasai oleh penjahat tersebut maka bank akan mengalami ancaman kebangkrutan serta merugikan nasabah. Pada bank, penjahat/hacker terdapat sasaran yang dapat mengancam bank dan menjadi sebuah resiko menejemen resiko, yaitu : data, sistem aplikasi, pengetahuan teknologi, fasilitas yang dimiliki bank, nasabah.
3.2. Saran
1. Pemerintah harus memberikan peraturan hukum yang tegas tentang perlingungan nasabah maupun tindak kejahatan dalam kasus perbankan
2. Bank selaku penyedia layanan harus memberikan jaminan keamanan yang pasti dan penyelesaian yang pasti kepada nasabah.
3. Nasabah harus mengikuti prosedur sistem perbankan dan melakukan pengecekan transaksi secara berkala


DAFTAR PUSTAKA


http://adrianaliminsah.blogspot.com/2012/03/sistem-keamanan-pada-bank-dan-mesinatm.html
http://ekarf.blogspot.com/p/sistem-keamanan-perbankan-di-indonesia.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/bankingaudit_pdf/Bab_1.pdf
http://id.wikipedia.org/
http://jajusuf.blogspot.com/2012/04/sistem-keamanan-perbankan.html
http://teddydharmawan.blogspot.com/2012/03/sistem-keamanan-bank-di-indonesia-dan.html
http://www.didno76.com/2013/03/10-cara-menjaga-internet-banking-tetap.html

0 komentar:

Post a Comment